Sabtu, 20 Juli 2013

Mengingat Akan Ada Akhir Hidup

01. bukan mati yang harus engkau khawatirkan | bukan pula hidup yang harus engkau risaukan

02. khawatirlah jika hidup tanpa ada hal yang bernilai | risaulah bila mati tanpa sesuatu yang diyakini

03. bagaimanapun hidup bukan dinilai dari lamanya | tapi mati selalu dinilai dari bagaimananya

04. lahir hidup di dunia bukan pilihan | cara meninggalkan dunia itu pilihan

05. kita dilahirkan tanpa ada membawa sesuatu | jangan sampai pula tidak meninggalkan sesuatu

06. Islam mengajarkan kita mengingat selalu kematian | agar kita menyadari bahwa setiap awal pasti akan berakhir

07. maka kita beruntung tatkala mengingat akan ada akhir hidup | dengannya kita tiada menjalani hari dan waktu dengan sia-sia

08. aku belajar dan membaca agar umur orang lain berguna bagiku | dan aku menulis agar orang lain mengambil manfaat atas umurku

09. hidup memang penuh dengan misteri | bersyukurlah dengan yang tak pasti

10. karenanya kurangkai larik-larik pembebasan | dan kususun bait-bait perjuangan

10. tak tahu pasti kapan mati | menyadarkan hidup itu bernilai

11. agar engkau berjuang dengan harta dan jiwa | membebaskan manusia kembali menjadi hamba

12. menjadikan manusia hamba bukan sembarang hamba | namun menghamba Tuhan penguasa semesta Allah Azza wa Jalla

13. aku tahu terlalu awal bagimu memahami semua yang kutulis ini | namun aku ingin engkau tahu karenamu aku bertahan hari demi hari

14. sampai kapan aku mendampingimu itu aku tak tahu | namun yang aku ketahui pasti akan meninggalkanmu

15. aku tak ingin engkau ketahui ayahmu dari lisan yang lain | bagimu kutulis lembar-lembar kenangan agar kau tahu apa yang aku yakin

16. untuk engkau ketahui nak | cara perjuangan itu pilihan | namun jalan perjuangan bukan pilihan

17. untuk engkau ketahui nak | harta dan jiwa tiada pernah jadi milikmu | namun pilihan mempersembahkan mereka ada padamu

18. suatu saat bila aku mati | lanjutkan apa yang aku yakini

19. sesuatu yang tak pernah mampu aku raih saat terbuka mataku | jadikanlah itu kenyataan dengan tanganmu di depan matamu

20. hiduplah setinggi-tingginya | dan matilah demi Islam

#Ustadz Felix Siauw

Tidak ada komentar:

Posting Komentar